sudah lama saya ingin ngepost tentang Supply Chain Logistik,
saya ingin sekali menjadi expertise di dunia ini, SCM dan Logistik, untuk itu tugas akhir saya (read : nggak kelar2) mengarah kesana, tapi ini memang tidak mudah. bahkan tergolong sukar sekali.
sedikit update tentang duni baru di Indonesia tentang SCM, pemerintah Indonesia telah mengesahkan sebuah Dry port yang ada di Cikarang untuk mengatasai masalah ramainya bongkar muat di Priok. setelah menjadi mimpi bertahun-tahun, Januari 2014 Cikarang Dry Port atau CKD diresmikan.
10 hal yang menjadikan Cikarang Dry Port sangat penting, yaitu :
1. Cikarang Dry Port terletak secara strategis di
Kawasan Industri Jababeka pada jantung kawasan manufaktur terbesar di Jawa
Barat dan di Indonesia, rumah bagi lusinan Kawasan Industri dengan lebih dari
2.500 perusahaan, baik perusahaan multinasional maupun usaha kecil dan menengah
(UKM).
2. Cikarang Dry Port mempunyai total lahan seluas kurang lebih 200 hektare yang
mudah diakses menggunakan jalan raya dan kereta api.
Angkutan berbasis kereta api juga sudah beroperasi dari Cikarang Dry Port ke
Surabaya dan sebaliknya. Layanan ini disiapkan oleh Jakalogistics, sebuah
kerjasama operasi antara PT. Jababeka Infrastruktur dan PT. Kereta Api
Logistik. Sejak Juli 2012, kereta api barang ini sudah dapat digunakan sebagai
distribusi domestic dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan harian yang
tetap.
Adanya kereta api itu membuat waktu tempuh pengiriman barang ke timur Pulau
Jawa, utamanya, bisa lebih cepat. Selain itu, adanya jalur kereta api untuk
angkutan kontainer jelas akan mengurai tingkat kepadatan lalu lintas, terutama
di jalur Tanjung Priuk menuju CDP.
3. Cikarang Dry Port menyediakan pelabuhan serta jasa logistik yang
terintegrasi dengan puluhan perusahaan logistik dan supply chain; seperti
eksportir, importir, pengangkut, operator terminal, stasiun kontainer, gudang,
transportasi, logistik pihak ketiga (3PL), depo kontainer kosong, serta bank
dan fasilitas pendukung lainnya.
4. Cikarang Dry Port merupakan bagian dari program pemerintah Indonesia,
diantaranya, Customs Advance Trade System dan Indonesian Blue Print Logistics.
Dua program pemerintah ini bertujuan menyederhanakan dan meningkatkan daya
saing Indonesia dengan memangkas rantai pasokan dan distribusi barang.
5. Cikarang Dry Port menerapkan The SAFE Framework of the World Customs
Organisation dan standar Internasional untuk meningkatkan perdagangan
internasional dan return value untuk memasok pengusaha supply chain baik di
Indonesia maupun di luar negeri.
6. Cikarang Dry Port didesain sebagai Kawasan Pelabuhan Pelayanan Terpadu
(KPPT) atau istilah yang lebih populer layanan satu atap kepelabuhanan untuk
penanganan kargo.
Dengan layanan satu atap itu maka proses dokumentasi dan pemeriksaan terkait
Bea Cukai, Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan diselesaikan di sini.
Didukung dengan INSW, layanan dan fasilitas yang terpadu ini akan memberi
kemudahan, kepastian pelayanan, dan meningkatkan produktivitas.
Selain menggunakan fasilitas terminal untuk dry cargo, fasilitas reefer
container (peti kemas berpendingin), dan pemeriksaan jalur merah sudah dapat
dilayani di dalam terminal Cikarang Dry Port dengan tariff yang transparan.
Catatan : Untuk informasi lebih lanjut tentang KPPT, lihat
Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 232/PMK.04/2009.
7. Cikarang Dry Port membuka layanan pertama di Indonesia untuk menghubungkan
dengan pelabuhan lain di seluruh dunia dengan berpedoman pada Multimodal
Transport Bill of Lading.Karena itu, Cikarang Dry Port tentu juga menggunakan
standar internasional dalam pengelolaan pelabuhan.
Secara internasional, Cikarang Dry Port juga punya kode pelabuhan, yakni IDJBK.
Dengan kode tersebut maka Cikarang Dry Port telah terkoneksi dengan
pelabuhan-pelabuhan lain di seluruh dunia sebagai bagian dari jalur perdagangan
internasional.
8. Cikarang Dry Port telah resmi beroperasi sejak tanggal 18 Agustus 2010
dengan melayani aktivitas ekspor dan impor dari penggunajasa. Cikarang Dry Port
telah ditetapkan sebagai perpanjangan dari Pelabuhan Tg Priok melalui Keputusan
Menteri Perhubungan No. KP 284 Tahun2011.
9. Cikarang Dry Port terus menggeliat. Itu ditunjukkan dengan peningkatan
kegiatan yang ditandai dengan bertambahnya penggunajasa eksportir dan importir,
bertambahnya perusahaan pelayaran yang membuka layanan ekspor-import langsung.
Perusahaan pelayaran yang memiliki layanan di Cikarang Dry Port adalah Maersk
Line, MCC Transport, Safmarine, CMA CGM, CNC, ANL, Delmas, APL, MOL (Mitsui
O.S.K Line) dan MSC.
Selain itu, masih ada lagi PT. Yamaha Music Manufacturing Asia, PT. South
Pacific Viscose, PT. Toshiba Consumer Products Indonesia, PT. Unilever
indonesia Tbk, PT. Kraft Indonesia, PT. Cadbury Indonesia, PT. Fajar Surya
Wisesa Tbk, PT. Kimberly - Clark Indonesia, PT.Tekpak Indonesia, PT.
Multistrada Arah Sarana, Tbk dan lainnya.
10. Cikarang Dry Port jelas mempunyai fungsi yang sangat strategis. Karena itu,
pemerintah memandang perlu untuk segera mengoptimalkan penggunaan Cikarang Dry
Port sebagai pelabuhan yang telah siap mendukung kelancaran arus barang dari
Pelabuhan Tanjung Priok.
Rencana aksi ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor
32 tahun 2011 tentang MP3EI, Perpres 26/2012 tentang Cetak Biru Sistem Logistik
Nasional 2012-2015, Keputusan Presiden (Keppres) 54/2002 mengenai Tim
koordinasi Percepatan Arus Barang Ekspor dan Impor sebagaimana diubah terakhir
kali dengan Keputusan Presiden No 22 Tahun 2007.